Sabtu, 21 April 2012


Yusuf Mansyur
Laki-Laki
Islam
Jakarta, 19 Desember 1976
Biografi :
Ustadz Yusuf Mansyur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang.
Ustadz Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada 1998.
Saat di penjara itulah, Ustadz Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh. Selepas dari penjara, Ustadz Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustadz Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.
Hidup Ustadz Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.
Ustadz Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.
Karier Ustadz Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga.
Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.
Ustadz Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008.
Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati.
Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
Ustadz Yusuf menikah dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai tiga orang anak.

 ... Siapa sangka Ustadz Yusuf Mansyur pernah terlilit hutang milyaran rupiah. Siapa yang menyangka pula Ustadz Yusuf Mansyur pernah dipenjara. Siapa yang tak heran pula Ustadz Yusuf Mansyur pernah menjajakan es di terminal kali deres.

Begitulah Ustadz Yusuf Mansyur. lahir di Jakarta pada tanggal 19 bulan Desember tahun 1976. Ustadz Yusuf Mansyur terbilang pintar, pernah menjadi lulusan terbaik di MAN 1 Grogol dan mengenyam kuliah di jurusan Informatika. Namun terhenti sebelum mendapat gelar. Orang bilang sih katanya Ustadz Yusuf Mansyur lebih suka balapan motor, jadi terganggu kuliahnya.

Ustadz Yusuf Mansyur mulai terlilit hutang ketika terjun di dunia bisnis. Bisnis informatika tepatnya. Hutang yang konon katanya sangat besar sehingga mencapai angka milyaran, membuat Ustadz Yusuf Mansyur harus membekuk di penjara.

Pengalaman spiritual hadir pada diri Ustadz Yusuf Mansyur ketika berjualan es di terminal kali deres selepas keluar dari bui. Di sinilah pengalaman shodaqoh dengan keikhlasan mulai berbuah. Lambat laun usaha dagang es Ustadz Yusuf Mansyur merangkak naik.

Apalagi setelah Ustadz Yusuf Mansyur bekerja di LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf Manyur membuat buku berjudul Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Sebuah buku yang terinspirasi oleh pengalaman pribadinya sendiri saat terpenjara dan ketika rindu dengan orang tuanya.

Atas sambutan masyarakat yang luar biasa terhadap buku Ustadz Yusuf Mansyur ini, maka hidup Ustadz Yusuf Mansyur pun lambat laun berubah dan sering diundang ceramah dan bedah buku.

... Patut kita resapi bersama konsep shodaqoh yang tertera dalam Al-Quran. Bukannya berkurang malah bertambah bahkan berlipat dan menyuburkan segi-segi kehidupan lain selain segi ekonomi.

Saya akui bahwa Ustadz Yusuf Mansyur ini adalah salah satu Ustadz Favorit saya. Di sela-sela PPL, mengajar, dan lain sebagainya, saya menyempatkan diri menjelaskan konsep Al-Quran tentang Shodaqoh. ... so, marilah bershodaqoh

_______________________________________________

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Alloh Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al-Baqoroh : 261-263)